Selasa, 02 April 2013

Menciptakan Pembelajaran Kreatif


Menciptakan Pembelajaran Kreatif

Senin malam (26/03/2012) ada diskusi pendidikan baru di twitter, karena memang sebelumnya saya sudah mengenal diskusi yang dimoderasi oleh @bincangedukasi dengan tagar #TwitEdu. Kalau saya memantau di linimasa @guraruID yang juga saya ikuti sepertinya ini adalah hal yang baru dilakukannya. Sosial media bisa dimanfaatkan untuk berdiskusi dengan kelebihannya. Bukti baru bahwa sosial media bisa untuk meningkatkan pengetahuan untuk kemajuan pendidikan.
Menciptakan pembelajaran yang kreatif (foto: sekolah-nusaputera.com)
Menciptakan pembelajaran yang kreatif (foto: sekolah-nusaputera.com)
Di awal diskusi #GuraruTalk ini membahas tema “Pendidikan Kreatif” sebenarnya hal tersebut bisa meluas tidak hanya kreatif, tetapi juga aktif, efektif, inovatif dan menyenangkan atau kepanjangan dari PAIKEM. Sebagai narasumber di diskusi #GuraruTalk ini adalah @gurukreatif (Agus Sampurno) yang diawali dengan pertanyaan dari @GuraruID, setidaknya ada 5 pertanyaan awal, yaitu:
1. Menurut @gurukreatif , apa sih yang dinamakan kreatifitas dalam diri seorang guru?
Kreativitas dalam diri seorang guru terbentang dari kreatif dalam mengajar, kendalikan perilaku siswa sampai berkomunikasi dengan orang tua siswa. Guru yang kreatif terkadang malah tidak merasa dirinya ‘kreatif’ yang ada ia dalam keseharian selalu merasa ‘haus’ untuk yang terbaik. Cara terbaik merasakan diri kreativitas dalam diri Anda adalah jika siswa senang, sibuk, dan fokus saat Anda mengajar. Ciri lainnya siswa katakan “yaaaa…” saat Anda mengakhiri pembelajaran, tanda sebenarnya mereka masih enjoy belajar. Kreatif membutuhkan antusiasme & guru menempatkan diri dalam diri siswa.
2. Bagaimana seorang guru dapat menularkan kreatifitas pada siswanya tanpa keluar dari proses belajar mengajar?
Siswa bisa kreatif di kelas jika gurunya pandai memandu lewat pertanyaan-pertanyaan, bahkan jika siswa menjawab keluar dari ‘rel’. Semua siswa pada dasarnya kreatif itulah mind set guru kreatif. Semua siswa kreatif sesuai dengan gaya belajarnya, tugas guru memberikan ‘panggung’ untuk setiap tipe ‘kecerdasan’. Jika murid malah kreatif di luar sekolah, tanda bahwa guru dan sekolah mesti berubah. Siswa kreatif itu ribut di kelas sedangkan siswa yang ribut terus di kelas itu pertanda karena gurunya kurang kreatif. Kelas yang baik adalah siswa di dalamnya senang belajar,  gembira berinteraksi dengan guru yang menerima ia apa adanya.
3. Menurut @gurukreatif , apa indikasi yang bisa dipakai untuk mengukur kreatifitas guru?
Indikasi kreativitas guru adalah setiap bangun pagi hatinya senang karena tahu hari ini mesti melakukan apa. Setiap saat di kelas adalah waktu yang berharga, guru memulai kelas tepat waktu. Guru selalu berbaik sangka pada siswa, panjang ‘urat sabar’nya.
4. Kreatifitas identik dengan inovasi, ataupun kebebasan. Bagaimana pendapat @gurukreatif?
Kreativitas di kelas lahir dari guru yang pandai membatasi siswanya tanpa siswa sadar.  Guru yang pandai berinovasi sudah pasti kreatif, ia membiarkan sifat ‘bermain’ dalam dirinya. Ukuran kreatif tiap guru berbeda, namun ukuran kreatif bagi siswa sama, ia muncul lewat senyum dan kegairahan saat belajar.
5. Apakah @gurukreatif memiliki tips atau saran agar guru – guru menjadi lebih kreatif?
Saat ingin kreatif, seorang guru mesti sadar betul bahwa waktu adalah halangan sekaligus energi terbesar.
Setelah memperhatikan tanya jawab antara @GuraruID dan @gurukreatif dibuka tanya jawab untuk yang menyimak tagar #GuraruTalk, diantara pertanyaan yang muncul adalah sebagai berikut:
Guru yang ada di pedesaan justru lebih terbuka kesempatan jd lebih kreatif. Guru di perkotaan, semua tersedia, keterlaluan kalau masih andalkan LKS dan buku paket. Guru di sekolah pedesaan kreatif karena cinta pada siswanya, guru di sekolah nasional plus bisa di SP jika tidak kreatif. Anak yang pasif ada di mana saja, bisa mulai dengan grupkan ia dengan anak yang aktif, sambil terus dipantau.
@bulubagus: Bagaimana cara menciptakan suasana dan pembelajaran kreatif di setiap pelajaran dari guru ke siswa?
Presentasi belajar kreatif: 10% guru menerangkan, 70% siswa beraktivitas dipandu guru & 20% refleksi.
@TamiHanif : Kalau untuk sekolah ‘biasa’ kegiatan belajar yang kreatif itu menarik & seru. Tetapi untuk anak-anak kami itu ‘biasa aja’. Bagaimana menyiasatinya?
Sebenarnya kesukaan siswa di mana saja sama, coba buat angket/survey kecil-kecilan mereka maunya bagaimana.
@mirajunnn : Bagaimana cara mendapatkan ide-ide pembelajaran kreatif? Jadi guru kreatif gak mudah kan? Bagaimana proses untuk bisa jadi guru kreatif?
Ide guru kreatif datang dari mana saja, karena itu ia senang mencatat, ia senang bertanya & memperhatikan.
Itulah rekap dari diskusi perdana #GuraruTalk di twitter, masih ada beberapa pertanyaan lain, tetapi hanya itu yang bisa saya tulis tetapi secara umum pertanyaan mendasar tentang menciptakan pembelajaran yang kreatif sudah terjawab. Salah satu enaknya diskusi ada narasumbernya adalah memudahkan dalam mencari solusi dan jawaban yang didasari dengan pengetahuan dan pengalaman. Karena twitter juga memiliki keterbatasan yaitu hanya dibatasi 140 karakter dan tidak terarsipkan dengan baik, semoga rekapan diskusi #GuraruID Menciptakan Pembelajaran Kreatif ini bisa menjadi bahan bacaan yang utuh dan bermanfaat.

0 komentar:

Posting Komentar