Selasa, 02 April 2013

Mantan Anak Jalanan Sulit Masuk di Sekolah Umum

Mantan Anak Jalanan Sulit Masuk di Sekolah Umum


Mantan Anak Jalanan Sulit Masuk di Sekolah Umum
Tribun Jabar/Gani Kurniawan
Peserta finalis Jagoan Clevo Indonesia 2013 bernyanyi bersama komunitas anak jalanan saat melakukan kunjungan di Rumah Musik Hary Roesli (RMHR), Jalan Supratman, Kota Bandung (25/3/2013). Kunjungan ini merupakan salah satu kegiatan dari rangkaian karantina untuk ke 30 Finalis Jagoan Clevo Indonesia 2013, yang dilaksanakan oleh GarudaFood. (Tribun Jabar/Gani Kurniawan) 

Laporan wartawan Wartakotalive.com, Theo Yonathan Simon Laturiuw
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Anak jalanan yang memilih keluar dari kehidupan jalanan, ternyata tidak dapat langsung beradaptasi apabila lekas dimasukkan ke sekolah umum.
Ketua Satuan Tugas Perlindungan Anak (Satgas PA), Mohammad Ikhsan, mengatakan, anak jalanan tidak dapat lekas bergaul dengan siswa di sekolah umum, karena anak jalanan rata-rata telah mengalami penyimpangan prilaku selama hidup di jalanan, sehingga mudah emosi apabila bergaul di sekolah umum.
Hal itu diungkapkan Ikhsan disela-sela jumpa pers mengenai peluncuran website www.bebasdarijalan.com di Taman Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (26/3/2013) siang.
Menurut Ikhsan, anak jalanan awal memilih keluar dari kehidupan jalanan tak bisa langsung masuk ke sekolah umum, tetapi mesti lebih dulu masuk ke sekolah-sekolah yang diminati anak jalanan tersebut. "Misalnya sekolah sepakbola, sekolah musik, atau bahkan sasana tinju," kata Ikhsan.
Memasukkan anak jalanan ke sekolah umum mesti dilakukan secara bertahap.
Pengalaman Ikhsan, dirinya pernah langsung memasukkan anak jalanan selepas keluar dari kehidupan jalanan. Tapi yang terjadi anak tersebut justru berkelahi dengan rekan-rekan di sekolahnya, sehingga akhirnya dikeluarkan lagi.
"Harus bertahap jadi kalau mau memasukkan anak jalanan ke sekolah umum. Soalnya suka ada intimidasi juga dari anak-anak di sekolah tersebut," kata Ikhsan.
Sementara itu, website www.bebasdarijalan.com yang diluncurkan Satgas PA itu merupakan website agar warga masyarakat bisa mendonasikan uang secara langsung kepada anak jalanan.
Anak-anak jalanan yang terdaftar di website tersebut adalah anak jalanan yang sudah membuat persetujuan dengan Satgas PA untuk tak kembali ke jalan.
Selain itu, penggunaan dana donasi juga diawasi oleh pengawas dari Kemensos. Satu pengawas mengawasi sepuluh anak yang terdaftar di website tersebut.

0 komentar:

Posting Komentar