Selasa, 02 April 2013

Konsep Surga dan Neraka

Konsep Surga dan Neraka


BAB I
PENDAHULUAN
1. latar Belakang
Sebagaimana telah kita yakini bahwa surga dan neraka itu telah ada sejak dahulu dan telah di sediakan bagi kita semua, bagi yang semasa hidupnya banyak berbuat kebaikan surga lah bagiannya, sedangkan bagi orang – orang yang banyak berbuat kejahatan/keburukan maka neraka lah bagiannya. Surga dan neraka adalah tempat yang abadi setelah kehidupan di dunia ini. Surga dan neraka di sebutkan di dalam Al-Qur’an dengan berbagai macam tingkatan sesuai dengan perbuatan manusia semasa hidupnya. Dan di dalam makalah ini ada pula pendapat dari beberapa aliran tentang keberadaan surga dan neraka. Untuk lebih jelasnya marilah kita bahas makalah ini.
2. Tujuan
Beberapa tujuan dalam penulisan makalah ini antara lain :
1. untuk mengetahui keberadaan surga dan neraka yang sesungguhnya, apakan surga dan neraka itu telah di sediakan sejak dahulu atau baru di ciptakan setelah hari kiamat tiba.
2. untuk menjelaskan fungsi surga dan neraka itu.
3. untuk mengetahui jenis – jenis, tingkatan dan jumlah surga dan neraka.


BAB II
PEMBAHASAN
SURGA DAN NERAKA
Sebagaimana telah kita maklumi bahwasanya yang disebut surga dan neraka itu adalah tempat abadi yang disediakan bagi manusia sebagai pembalasan yang layak bagi amal perbuatannya di dunia. Surga sebagai tempat kenikmatan dan kebahagiaan yang di sediakan bagi orang – orang yang saleh, sedang neraka adalah tempat siksaan bagi orang – orang yang durhaka. Di dalam Al-Qur’an ungkapan tentang surga dan neraka dinyatakan sebagai imbalan dan ganjaran atas apa yang telah dilakukan oleh manusia. Orang – orang yang menaati segala perintah Allah denga melakukan kebajikan akan masuk kedalam surga. Sedangkan mereka yang mendurhakai Allah dan melakukan perbuatan – perbuatan yang dilarang oleh Allah akan masuk kedalam neraka.
1. pengertian surga
Di dalam bahasa Arab surga disebut dengan al – jannah atau al-hadiqah zatusy syajar (kebun atau taman yang terdiri dari berbagai macam pepohonan). Maka surga dipahami dengan berbagai macam kenikmatan dan kelezatan yang luar biasa.
Diantara para ulama’ membagi surga dalam 3 bagian :
1. Jannatul Ikhtisas
2. Jannatul Mirats
3. Jannatul A’mal
Jannatul Ikhtisas adalah surga yang disediakan bagi anak – anak kecil yang meninggal sebelum dikenakan kewajiban. Yakni meninggal dibawah umur 6 tahun. Juga Allah akan menempatkan siapa saja yang di kehendaki dalam surga Ikhtisas ini dan orang – orang yang hilang akalnya. Yaitu orang yang baik kelakuannya ketika masih normal kemudian menderika sakit ingatan sampai meninggal..
Adapun Jannatul Mirats ialah tempat di surga yang mestinya disediakan bagi orang – orang kafir kalau seandainya mereka beriman. Jelasnya, oleh karena tempat – tempat yang disediakan itu tidak jadi diisi oleh orng – orang tak beriman, maka tempat –tempat tadi dibagikan kepada ahli surga, sebagai pembagian tambahan (warisan). Setelah tempat – tempat yang telah di tentukan sendiri bagi mereka masing – masing.
Kemudian Jannatul A’mal ialah surga yang disediakan bagi orang – orang mukmin berdasarkan amal – amalnya. Surga inilah yang bagiannya tidak sama, bahkan menurut amalnya sendiri – sendiri.
Orang – orang yang masuk surga disebut dengan Ahl al – jannah (ahli surga). Mereka memperoleh surga surga disebabkan selalu menegakkan shalat dengan baik, mengakui bahwa didalam harta yang dimiliki ada bagian yang diperuntukkan bagi peminta – minta dan fakir miskin, yang meyakini bahwa hari kiamat benar – benar terjadi, yang benar – benar takut akan hukuman Tuhan, yang menjaga kehormatannya, yang memelihara kepercayaan serta memegang janji yang mereka ucapkan dan yang memberikan kesaksian yang benar.
Di dalam surga tidak ada lagi permusuhan, tidak ada dendam kesumat. Para ahli surga hidup rukun dan damai, aman sejahtera sepanjang masa, tidak ada usia tua dan muda. Usia para penghuni surga sebaya, tidak pernah menjadi tua, semua dalam keadaan sehat tidak pernah dihinggapi penyakit,. Seluruhnya merupakan balasan dari kebajikan yang telah dilaksanakan di dunia.
Di dalam Al-Qur’an ditemukan bermacam – macam nama bagi surga. Nama – nama itu adalah :
1. Surga Fidaus, disebut dalam surat al-Kahfi ayat 107-108
إِنَّ الَّذِينَ ءَامَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ كَانَتْ لَهُمْ جَنَّاتُ الْفِرْدَوْسِ نُزُلًا. خَالِد ِينَ فِيهَا لَا يَبْغُونَ عَنْهَا حِوَلًا.
Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka adalah surga Firdaus menjadi tempat tinggal, mereka kekal di dalamnya, mereka tidak ingin berpindah daripadanya.
2. Surga ‘Adnin, disebut dalam surat al-Kahfi ayat 30-31 :
إِنَّ الَّذِينَ ءَامَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ إِنَّا لَا نُضِيعُ أَجْرَ مَنْ أَحْسَنَ عَمَلًا. أُولَئِكَ لَهُمْ جَنَّاتُ عَدْنٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهِمُ الْأَنْهَارُ يُحَلَّوْنَ فِيهَا مِنْ أَسَاوِرَ مِنْ ذَهَبٍ وَيَلْبَسُونَ ثِيَابًا خُضْرًا مِنْ سُنْدُسٍ وَإِسْتَبْرَقٍ مُتَّكِئِينَ فِيهَا عَلَى الْأَرَائِكِ نِعْمَ الثَّوَابُ وَحَسُنَتْ مُرْتَفَقًا.
Sesungguhnya mereka yang beriman dan beramal saleh, tentulah Kami tidak akan menyia-nyiakan pahala orang-orang yang mengerjakan amalan (nya) dengan baik. Mereka itulah (orang-orang yang) bagi mereka surga `Adn, mengalir sungai-sungai di bawahnya; dalam surga itu mereka dihiasi dengan gelang emas dan mereka memakai pakaian hijau dari sutera halus dan sutera tebal, sedang mereka duduk sambil bersandar di atas dipan-dipan yang indah. Itulah pahala yang sebaik-baiknya, dan tempat-istirahat yang indah;
3. Surga Na’im, disebut dalam surat al-Luqman ayat 8-9 :
إِنَّ الَّذِينَ ءَامَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَهُمْ جَنَّاتُ النَّعِيمِ. خَالِدِينَ فِيهَا وَعْدَ اللَّهِ حَقًّا وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ.
Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal saleh, bagi mereka surga-surga yang penuh keni`matan, Kekal mereka di dalamnya; sebagai janji Allah yang benar. Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
4. Surga Ma’wa, disebut dalam surat al-Sajadah ayat 19 :
أَمَّا الَّذِينَ ءَامَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ فَلَهُمْ جَنَّاتُ الْمَأْوَى نُزُلًا بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ.
Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal saleh, maka bagi mereka surga-surga tempat kediaman, sebagai pahala terhadap apa yang telah mereka kerjakan
5. Surga Darussalam, disebut dalam surat Yunus ayat 25 :
وَاللَّهُ يَدْعُو إِلَى دَارِ السَّلَامِ وَيَهْدِي مَنْ يَشَاءُ إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ.
Allah menyeru (manusia) ke Darussalam (surga), dan menunjuki orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus (Islam).
6. Surga Darul Muqamah, disebut dlam surat Fathir ayat 34-35:
وَقَالُوا الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَذْهَبَ عَنَّا الْحَزَنَ إِنَّ رَبَّنَا لَغَفُورٌ شَكُورٌ. الَّذِي أَحَلَّنَا دَارَ الْمُقَامَةِ مِنْ فَضْلِهِ لَا يَمَسُّنَا فِيهَا نَصَبٌ وَلَا يَمَسُّنَا فِيهَا لُغُوبٌ.
Dan mereka berkata: “Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan duka cita dari kami. Sesungguhnya Tuhan kami benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri. Yang menempatkan kami dalam tempat yang kekal (surga) dari karunia-Nya; di dalamnya kami tiada merasa lelah dan tiada pula merasa lesu”.
7. Surga al-Maqamul Amin, disebut dalam surat al-Dukhan ayat 51 :
إِنَّ الْمُتَّقِينَ فِي مَقَامٍ أَمِينٍ.
Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada dalam tempat yang aman,
2. Pengertian Neraka
Adapun neraka desebut dengan al-nar (api yang menyala). Oleh sebab itu neraka dipahami sebagai tempat yang berisi berbagai macam azab dan siksaan serta balasan bagi orang – orang yang berbuat dosa atau kesalahan. Oleh sebab itu neraka disebut juga dengan mautin al- azab (tempat untuk berlakunya siksaan).
Orang yang masuk kedalam neraka disebut dengan Ahl al-Nar (Ahli Neraka). Mereka adalah yang memiliki sifat –sifat tidak baik seperti kekufuran dan orang – orang yang melakukan kekufuran disebut kafir. Di samping kufur, sifat – sifat lain yang mengantarkan orang masuk ke dalam neraka adalah takzib (mendustakan Tuhan) dsb. Siksaan di neraka dilaksanakan setelah manusia melalui perhitungan mempergunakan mizan (timbangan) terhadap amal masing – masing. Hal ini dilakukan setelah hari kiamat, manusia dibangkitkan dari kubur untuk dihitung semua amalnya, kemudian diketahui siapa yang berhak masuk neraka dengan berbagai macam siksaannya.
Lamanya seseorang berada dalam neraka berbeda – beda. Ada yang hanya sebentar saja, yakni orang mukmin yang melakukan dosa dan setelah dosanya dibakar dalam neraka kemudian dia dimasukkan ke dalam surga. Dan ada pula yang kekal di dalam neraka, yakni orang – orang kafir dan orang – orang musyrik yang mendustakan agama.
Adapun nama – nama neraka yang disebut di dalam Al-Qur’an adalah sebagai berikut :
1. Neraka Jahannam, disebut dalam surat At-Taubah ayat 63 :
أَلَمْ يَعْلَمُوا أَنَّهُ مَنْ يُحَادِدِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَأَنَّ لَهُ نَارَ جَهَنَّمَ خَالِدًا فِيهَا ذَلِكَ الْخِزْيُ الْعَظِيمُ.
Tidakkah mereka (orang-orang munafik itu) mengetahui bahwasanya barangsiapa menentang Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya neraka Jahannamlah baginya, dia kekal di dalamnya. Itu adalah kehinaan yang besar.
2. Neraka Jahim, disebut dalam surat al-Dukhan ayat 56 :
لَا يَذُوقُونَ فِيهَا الْمَوْتَ إِلَّا الْمَوْتَةَ الْأُولَى وَوَقَاهُمْ عَذَابَ الْجَحِيمِ.
mereka tidak akan merasakan mati di dalamnya kecuali mati di dunia. Dan Allah memelihara mereka dari azab neraka,
3. Neraka Hawiyah, disebut dalam surat al-Qari’ah ayat 8-11 :
وَأَمَّا مَنْ خَفَّتْ مَوَازِينُهُ. فَأُمُّهُ هَاوِيَةٌ. وَمَا أَدْرَاكَ مَا هِيَهْ. نَارٌ حَامِيَةٌ.
Dan adapun orang-orang yang ringan timbangan (kebaikan) nya, maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah. Dan tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu? (Yaitu) api yang sangat panas.
4. Neraka Weil, disebut dalam surat al-Mutaffifin ayat 1-3 :
وَيْلٌ لِلْمُطَفِّفِينَ. الَّذِينَ إِذَا اكْتَالُوا عَلَى النَّاسِ يَسْتَوْفُونَ. وَإِذَا كَالُوهُمْ أَوْ وَزَنُوهُمْ يُخْسِرُونَ.
Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang, (yaitu) orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta dipenuhi, dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi.
5. Neraka Ladza, disebut dalam surat al-Ma’arij ayat 15-18:
كَلَّا إِنَّهَا لَظَى. نَزَّاعَةً لِلشَّوَى. تَدْعُوا مَنْ أَدْبَرَ وَتَوَلَّى. وَجَمَعَ فَأَوْعَى.
Sekali-kali tidak dapat. Sesungguhnya neraka itu adalah api yang bergejolak, Yang mengelupaskan kulit kepala, Yang memanggil orang yang membelakang dan yang berpaling (dari agama). Serta mengumpulkan (harta benda) lalu menyimpannya.
6. Neraka Sa’ir, disebut dalam surat al-mulk ayat 5:
وَلَقَدْ زَيَّنَّا السَّمَاءَ الدُّنْيَا بِمَصَابِيحَ وَجَعَلْنَاهَا رُجُومًا لِلشَّيَاطِينِ وَأَعْتَدْنَا لَهُمْ عَذَابَ السَّعِيرِ.
Sesungguhnya Kami telah menghiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang dan Kami jadikan bintang-bintang itu alat-alat pelempar syaitan, dan Kami sediakan bagi mereka siksa neraka yang menyala-nyala.
7. Neraka saqar, disebut dalam surat al-Mudatsir ayat 36-30 :
سَأُصْلِيهِ سَقَرَ. وَمَا أَدْرَاكَ مَا سَقَرُ. لَا تُبْقِي وَلَا تَذَرُ. لَوَّاحَةٌ لِلْبَشَرِ. عَلَيْهَا تِسْعَةَ عَشَرَ.
Aku akan memasukkannya ke dalam (neraka) Saqar. Tahukah kamu apa (neraka) Saqar itu? Saqar itu tidak meninggalkan dan tidak membiarkan. (Neraka Saqar) adalah pembakar kulit manusia. Di atasnya ada sembilan belas (malaikat penjaga).
8. Neraka al-Huthamah, disebut dalam surat al-Humazah ayat 4-9:
كَلَّا لَيُنْبَذَنَّ فِي الْحُطَمَةِ. وَمَا أَدْرَاكَ مَا الْحُطَمَةُ. نَارُ اللَّهِ الْمُوقَدَةُ. الَّتِي تَطَّلِعُ عَلَى الْأَفْئِدَةِ. إِنَّهَا عَلَيْهِمْ مُؤْصَدَةٌ. فِي عَمَدٍ مُمَدَّدَةٍ.
sekali-kali tidak! Sesungguhnya dia benar-benar akan dilemparkan ke dalam Huthamah. Dan tahukah kamu apa Huthamah itu? (yaitu) api (yang disediakan) Allah yang dinyalakan, yang (membakar) sampai ke hati. Sesungguhnya api itu ditutup rapat atas mereka, (sedang mereka itu) diikat pada tiang-tiang yang panjang.
Menurut ahli sunnah, surga dan neraka itu sejak sekarang ini ( dan sebelumnya) sudah tersedia, berdasarkan ayat – ayat antara lain :
وَاتَّقُوا النَّارَ الَّتِي أُعِدَّتْ لِلْكَافِرِينَ.
Dan peliharalah dirimu dari api neraka, yang disediakan untuk orang-orang yang kafir. (Q.S. Ali-imran 131)
وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ.
Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, (Q.S. Ali- Imran :133)
Akan tetapi kaum Mu’tazilah tidak membenarkan bahwa surga dan neraka itu telah disediakan sejak sekarang ini, hanya saja dalam prinsipnya mereka mengakui bahwa surga dan neraka itu pasti ada, dan akan di ciptakan setelah saatnya nanti. Alasan mereka, karena saat ini belum di perlukan.
BAB III
KESIMPULAN
Jadi yang disebut surga dan neraka itu adalah tempat abadi yang disediakan bagi manusia sebagai pembalasan yang layak bagi amal perbuatannya di dunia. Surga sebagai tempat kenikmatan dan kebahagiaan yang di sediakan bagi orang – orang yang saleh, sedang neraka adalah tempat siksaan bagi orang – orang yang durhaka. Di dalam bahasa Arab surga disebut dengan al – jannah atau al-hadiqah zatusy syajar (kebun atau taman yang terdiri dari berbagai macam pepohonan). Dan Diantara para ulama’ membagi surga dalam 3 bagian :
1. Jannatul Ikhtisas
2. Jannatul Mirats
3. Jannatul A’mal
Orang – orang yang masuk surga disebut dengan Ahl al – jannah (ahli surga). Di dalam Al-Qur’an ditemukan bermacam – macam nama bagi surga yaitu :
1. Surga Fidaus
2. Surga ‘Adnin
3. Surga Na’im
4. Surga Ma’wa
5. Surga Darussalam
6. Surga Darul Muqamah
7. Surga al-Maqamul Amin
Adapun neraka desebut dengan al-nar (api yang menyala). Oleh sebab itu neraka dipahami sebagai tempat yang berisi berbagai macam azab dan siksaan serta balasan bagi orang – orang yang berbuat dosa atau kesalahan. Oleh sebab itu neraka disebut juga dengan mautin al- azab (tempat untuk berlakunya siksaan). Orang yang masuk kedalam neraka disebut dengan Ahl al-Nar (Ahli Neraka). Adapun nama – nama neraka yang disebut di dalam Al-Qur’an adalah sebagai berikut :
1. Neraka Jahannam
2. Neraka Jahim
3. Neraka Hawiyah
4. Neraka Weil
5. Neraka Ladza
6. Neraka Sa’ir
7. Neraka saqar
8. Neraka al-Huthamah
Menurut ahli sunnah, surga dan neraka itu sejak sekarang ini ( dan sebelumnya) sudah tersedia. Akan tetapi kaum Mu’tazilah tidak membenarkan bahwa surga dan neraka itu telah disediakan sejak sekarang ini, hanya saja dalam prinsipnya mereka mengakui bahwa surga dan neraka itu pasti ada, dan akan di ciptakan setelah saatnya nanti
Daftar Pustaka
1. Ilmu Tauhid Lengkap, Drs.H.Zainuddin, Rineka Cipta, Solo 1991
2. Teologi Ilmu Kalam, Buku teks MKK IAIN (Ilmu Kalam III dan IV), Pustaka Antara, Jakarta

0 komentar:

Posting Komentar